Tampilkan postingan dengan label Cerita Dewasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Dewasa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 April 2016

Ngentot Bareng Sahabat Lama

Ngentot Bareng Sahabat Lama | Agen Poker Online Terpercaya


Agen Poker Online Terpercaya - Dewagalau

Sejak aku melakukan hubungan sexual yang pertama kali dengan Oom Pram, bapak kostku, aku tidak yakin apakah selaput daraku sobek atau tidak. Karena pada saat itu aku tidak merasakan sakit dan tidak mengeluarkan darah. Yang jelas sejak saat itu sex menjadi kebutuhan biologisku. Repotnya aku tidak dapat memenuhi kebutuhan biologisku ini kepada pacarku yang sebangku kuliah, dia sangat alim dan selalu membatasi diri dalam berpacaran. Akhirnya aku semakin terjerat dengan bapak kostku yang mempunyai perbedaan umur 25 tahun (dia berumur 46 tahun). Kami melakukan selalu pada siang hari, yaitu pada saat istrinya sedang berada di kantor, dan semua teman kostku sedang kuliah. Sudah enam bulan berlalu, tanpa satu orang pun yang tahu, hanya barangkali pembantu rumah tangga yang mencium sesuatu diantara kami berdua.

Oom Pram pandai memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Dia memperlakukanku secara wajar, dihadapan rekan kostku yang lain maupun dihadapan istrinya. Jika tidak ada kuliah dan rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku. Dan untuk keamanan, aku selalu mempunyai stock kondom di lemariku yang selalu terkunci (walaupun pembelian kondom ini selalu menjadi masalah tersendiri bagiku, karena aku masih malu untuk membeli alat kontrasepsi tersebut).

Nani (bukan nama sebenarnya) adalah teman karibku yang tinggal sekamar denganku yang saat ini entah berada dimana, karena sejak kami lulus sarjana 15 tahun yang lalu, kami tidak pernah berhubungan lagi, dan mudah mudahan membaca cerita ini sekaligus sebagai nostalgia bersama. Pada suatu hari Nani pulang dari kuliah. Seperti biasanya tanpa ketuk pintu dia langsung masuk ke kamar. Ketika itu aku terbangun dari tidurku. Nani langsung mencopot sepatu dan mengganti pakaiannya dengan celana pendek dan t-shirt yang ketat. Dia memang tampak sexy dengan pakaian itu, buah dadanya tampak membusung, ditambah wajahnya yang cantik, aku yakin banyak pria yang menyukainya.

Dia tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yang kupakai, aku terkesiap ketika mataku melirik barang yang baru diambilnya. Jantungku hampir copot rasanya.“Lin, ini punya siapa..?” matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan. Aku tidak dapat menjawab, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom bekas pakai yang ujungnya masih berisi cairan putih. Memang ini kecerobohanku, biasanya sehabis melakukannya selalu kubungkus tissu dan kusimpan di tas atau lemari. Tapi kali ini aku ketiduran sehingga lupa mengamankan benda berharga itu. “Dengan pacarmu..?” Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain, “Oom Pram..” jawabku pendek. “Oh.., hebat sekali kamu, ceritain dong, aku pikir kamu alim, sungguh mati aku nggak nyangka kalau kamu juga udah pinter. Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu. 

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Eh nggak taunya pengalamanmu lebih hebat dariku.” Nani terus menerocos sambil merebahkan tubuhnya di sampingku. “Sudah berapa kali kamu sama Oom Pram..?” Aku memaklumi protes dan rasa penasarannya, karena Nani selama ini selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungaan sex-nya dengan pacarnya sedetil-detilnya, dari ukuran penis sampai posisi pada saat melakukannya. Sedangkan aku sama sekali tidak pernah menceritakannya karena rasa malu, karena kulakukan justru tidak dengan pacarku tetapi dengan laki-laki yang seumur dengan pamanku.

Sejak saat itulah aku mulai menceritakan aktifitas sexual kami kepadanya, aku ceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yang tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana Oom Pram mengajariku dan membimbingku dengan penuh kesabaran. Dan kuceritakan pula bagaimana induk semangku itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari satu kali. Pernah suatu kali aku ceritakan pengalaman yang tidak kulupakan hingga sekarang (kini aku sudah mempunyai dua orang anak yang sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan Oom Pram bercinta di atas sofa ruang tamu. Sungguh pengalaman yang fantastis. Dia duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi duduk atau lebih tepatnya jongkok di pangkuannya menghadap ke arahnya, kelamin kami menjadi satu, saling mengisi, saling menggesek dan menekan, menjepit dan menggoyang. Dan hubungan intim kami akhiri dengan rintihan panjangku di pojok karpet di bawah meja tamu. Sungguh pengalaman yang sangat hebat. Sampai kini pun aku selalu mengkhayalkannya dan mengimpikannya.

Hingga suatu saat Nani mengusulkan seuatu yang membuatku termenung. Memang pada awalnya usulannya masih bersifat gurauan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemauannya. Bahkan sambil bergurau ia mengancam akan membeberkan kisahku ini ke pacarku. Aku butuh waktu seminggu untuk menimbangnya, aku belum rela untuk berbagi cinta dengan kawanku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Nani selalu membujuk dan mengkhayalkan keindahannya bagaimana kalau kami melakukan hubungan sex bertiga. Dan akhirnya aku pun menyetujuinya.

Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Oom Pram tidak keberatan dengan gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yang paling tepat, yaitu ketika istrinya sedang mengunjungi orang tuanya di Jawa Tengah. Dan tempat yang telah disepakati adalah di kamar tidurnya bukan di kamarku. Kamarnya ada di rumah induk, sedang kamarku ada di Paviliun yang memang disediakan untuk indekost. Sekitar jam sembilan malam, ketika teman kost lain sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun masuk ke kamar Oom Pram tanpa satu orang pun yang melihat. Oom Pram yang sudah menunggu sambil nonton TV di kamar menyambutku dengan dekapan dan ciuman yang hangat. Kuedarkan mataku keliling kamar, sebuah kamar yang luas, indah dan mengagumkan, kamar yang tidak kalah dengan sweet room di hotel berbintang lima. Inilah pertama kali aku melihat kamarnya, diam-diam kukagumi taste istrinya dalam menata kamar yang begitu indah dan mengagumkan.

Tidak berapa lama kemudian Nani datang menyusul, terlihat kecanggungannya, hilang sifat lincahnya. Kubimbing dia ke arah Oom Pram. Oom Pram memeluk Nani dan mencium pipinya. Kecanggungan dicairkan oleh Oom Pram dengan obrolan ringan dan gurauan kecil. Karena kulihat baik Oom Pram maupun Nani masih sungkan untuk melakukannya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya. Kubimbing Oom Pram ke tempat tidurnya yang sangat luas, kucumbu dan kucium dia. Kami berciuman, saling mengelus cukup lama dan birahiku mulai naik ketika tangannya meremas dengan lembut buah dadaku. Kulihat Nani masih duduk pasif di ujung tempat tidur memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Nani ke arah kami, dan ia segera masuk ke dalam rengkuhan Oom Pram.

Walaupun birahiku sudah mulai bangkit, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Nani menikmati ciuman dan belaian Oom Pram. Nani terlihat sangat bernafsu, apalagi ketika buah dadanya yang sexy diremas-remas oleh Oom Pram. Tubuhnya menindih tubuh Oom Pram dengan posisi miring memberi kesempatan buah dada kirinya untuk diremas, dua belah pahanya menjepit paha kanan Oom Pram, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Nani sedang menggesekkan selangkangannya di paha Oom Pram.

Kuhampiri Nani, kubuka resleting di punggungnya, ia menghentikan kegiatannya untuk memberikan kesempatan aku melepas pakaiannya, dan dalam sekejab dia sudah telanjang bulat, seperti diriku dia juga tidak mengenakan BH maupun CD. Tubuhnya memang indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosannya itu. Hanya ada satu hal yang belum pernah kulihat, yaitu bibir bawahnya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik rambut kemaluan yang tidak terlalu lebat.

Oom Pram segera meraih kedua buah dadanya untuk mencium sekaligus meremasnya, Nani tampak menikmatinya dan membiarkan seluruh tubuhnya dinikmati oleh Oom Pram. Tangannya kulihat mulai mengelus pangkal paha Oom Pram yang masih terbungkus piyama. Aku sebenarnya sangat terangsang dengan adegan itu, apalagi ketika mereka berdua sudah tanpa busana, dan percintaan mereka makin seru dimana dalam posisi tidur telentang di tengah tempat tidur yang harum dan mewah. Oom Pram mempermainkan kelamin Nani dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Nani setengah jongkok di kepala Oom Pram merintih-rintih keenakan sambil menunduk melihat kemaluannya yang sudah makin membengkak.

Agen Qq Online Terpercaya - Dewagalau

Kulepas pakaianku, kurasakan buah dadaku sudah mengeras dan vaginaku sudah terasa basah. Kudekati penis Oom Pram yang tegak berdiri dengan kepala yang mengkilat, dikelilingi oleh otot yang kebiru-biruan, sebuah pemandangan yang bagiku sangat indah. Kugenggam batang penisnya, kadang kukecup ujung penisnya. Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak berani memainkannya seperti yang disukainya. Aku tidak menelusuri otot batangnya dengan lidahku, tidak pula menyedot seperti menyedot es lilin ketika aku masih kanak-kanak. Karena aku sadar, bahwa perjalanan masih panjang. Kali ini dia akan bercinta dengan dua orang wanita muda yang sedang haus-hausnya. Aku takut dia akan “selesai” sebelum waktunya.

Ketika Nani mengerang makin keras, dan gerak pinggulnya terlihat makin tidak terkendali, Oom Pram segera mengakhiri permainan. Dia bangkit dan membimbing Nani untuk rebah di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mencium bibirku tangan kanannya merangkulku dan mengelus punggungku. Kunikmati permainan lidahnya, kadang lidahnya menjalar dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu. Kubiarkan tangan Nani ketika dari posisinya dia mejulurkan tangan untuk ikut meremas buah dadaku, karena menambah kenikmatan yang kurasakan. Bahkan ketika dia bangkit dan jarinya menyibak bukit kemaluanku yang sudah basah, aku malah merentangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Aku sama sekali tidak merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin dia melakukan lebih dari mengelus klitorisku. Aku ingin bibir Nani yang sensual itulah yang melakukannya. Tapi itu tidak dilakukannya.

Oom Pram bangkit dari posisi tidurnya, dari gerak dan sikapnya aku segera tahu bahwa dia sudah akan menyudahi pemanasan yang bagi kami terasa sangat lama dan menyenangkan, walaupun sebenarnya Nani sudah memintanya sejak tadi. Aku memberi kesempatan Nani untuk melakukannya terlebih dahulu, ia sudah dalam posisi telentang dengan kaki yang ditekuk dan kedua belah paha terbuka lebar, sehingga dua bukit kemaluannya terbelah dengan menampakkan semburat magma merah dari celahnya. Sebuah pemandangan yang sangat indah, sebuah tubuh putih yang mengkilat karena keringat, buah dadanya yang padat pinggang yang ramping. Mata Nani memandang sayu ke arah Oom Pram yang sudah berada di depannya siap melakukan tugasnya.

Oom Pram masih menjelajahi tubuh indah itu dengan matanya sambil tangan mengelus paha Nia, tubuhnya masih kelihatan kokoh. Aku tak pernah bosan memandang, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh lelaki itu. Aku lah yang tak sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih penisnya dan kutuntun ke arah lubang kawah yang merah menyala. Nani sedikit mendongakkan kepala ketika ujung kemaluan Oom Pram mulai masuk ke vaginanya, mulutnya mendesis lembut. Jika sedang bercinta denganku, Oom Pram selalu memulai dengan tidak memasukkan penuh, tetapi hanya kepalanya saja, kemudian menancapkan berkali-kali ke arah atas di belakang klitoris, memutar dan menggoyangnya.

Demikian juga yang dilakukan kepada Nani, kocokan ringan itu membuat Nani makin mendesis-desis, disertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya terlihat bergerak membuka dan menutup kadang-kadang pinggulnya diangkat mencoba menenggelamkan batang yang mempesona itu, tetapi selalu gagal. Aku tidak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke buah dada Nina yang bergoncang lembut, bahkan lama-lama jari tanganku mengelus-elus klitoris Nani yang tidak lagi mendesis tetapi sudah merintih-rintih.

“Oom.. masukkan yang dalam.., sampai habis..!” ia menghiba sambil tangannya menekan pantat Oom Pram.

Dan dia merintih panjang ketika penis Oom Pram menancap makin dalam sampai ke pangkalnya.

Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yang berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Pram dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang, “Aaahh..”

Detik-detik indah Nani telah lewat, beberapa saat Oom Pram masih menindih di atas tubuhnya, dibelainya rambutnya dan dicium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yang sama vaginaku sudah berkedut nikmat, aku sangat terangsang penuh birahi, tapi aku masih harus besabar beberapa menit untuk memberi kesempatan Oom Pram mengambil nafas. Walaupun aku tahu pasti bahwa dia belum berejakulasi.

Aku segera turun dari tempat tidur, kuambil tissue dan kondomku, kubersihkan dengan hati-hati penisnya yang basah kuyup oleh lendir Nani. Kusarungkan kondom berwarna merah jambu di kemaluannya. Beda dengan Nani yang tidak menyukai memakai alat itu, dia lebih menyukai pil KB yang diminumnya secara rutin, karena hubungannya dengan pacarnya.

Kulihat Oom Pram sambil telentang memperhatikan apa yang sedang kulakukan, mulutnya medesis penuh nikmat ketika penis yang sudah bersarung itu kukulum dan kusedot. Dalam nafsuku yang puncak itu, aku merasakan tidak perlu lagi pemanasan, aku segera memposisikan diri jongkok di atasnya, kamaluan kami sudah berhadapan nyaris menyentuh. Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum semuanya kumasukkan sampai ke dasar dinding rahimku. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya, kuhisap mulutnya.

Kukerutkan otot-otot di dalam vagina untuk mencengkeram penisnya. Bersamaan dengan itu kuputar pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher kemaluannya. Kemudian dengan cara yang sama kulakukan dengan arah ke bawah, dan kulakukan berulang-ulang. Ia mengelus dan meremas bokongku, pinggulnya menyodok vaginaku dari bawah dengan irama yang sudah sangat harmonis. Posisi ini adalah posisi favoritku (hingga kini). Buah dadaku terhimpit di dadanya, perutku menggeser-geser perutnya dan desis kenikmatan kami semakin menyatu.

Kurasakan gesekan otot dan kulit penisnya di dalam vaginaku, rasanya enak sekali, kepala penisnya yang besar yang menyodok-nyodok dinding rahimku makin menambah kenikmatan yang kualami. Bagian dalam vaginaku berkedut makin dalam. Aku melenguh panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti untuk menghentikan kocokannya. Sementara aku juga menghentikan gerakanku dan meikmati kedutan yang merambah jaringan kemaluanku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tidak ingin permainan cepat selesai, baru lima belas menit kami bersetubuh, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku menonton dan terlalu meresapi permainan Nani tadi.

Aku masih menumpuk di atas tubuh Oom Pram, kemaluannya masih terjepit dalam sekali di dalam kelaminku yang masih menjalar rasa nikmat.

“Oom.., enak sekali. Aku pengen lama. Lamaa sekali..!” kucium pipinya dan kudekap tubuhnya.

Dan ketika dia mulai mengocokku dengan ringan dari bawah, segera kutepuk kembali pundaknya, “Aaah, jangan dulu Oom.., Lani belum turun..”

Agen Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau

Kurebahkan kepalaku di samping kepalanya, kudekap tubuhnya yang kekar, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menempel, dengan posisi ini aku merasa menjadi satu dengannya. Kemaluannya masih tetap di dalam tubuhku.

Wajahku berhadapan dengan wajah Nani yang sejak tadi menonton pertunjukan kami, tangan kirinya meremas-remas buah dadanya sendiri, sedangakan tangan kanannya menggosok-gosok klitorisnya. Nani sudah mulai bangkit lagi nafsunya, wajahnya menampakkan kenikmatan mansturbasinya. Menit berikutnya Oom Pram sudah menggulingkan tubuhku ke samping tanpa melepaskan kesatuan kami. Dan dalam sekejap tubuh yang mengkilat oleh keringat sudah dihadapanku dengan posisi push up, kedua tangannya berada di samping tubuhku, kedua kaki lurus dan merapat. Penisnya sangat besar dan keras masih terasa menekan dalam lubang kenikmatanku.

Kulipat kakiku dan kubuka lebar-lebar pahaku, karena aku tahu bahwa Oom Pram akan segera mengaduk-aduk isi kelaminku dengan alatnya itu. Aku sudah siap untuk dipuasinya, dan aku pun siap untuk memberikan peyananku. Dia mulai menarik pelan-pelan penisnya, kuimbangi dengan remasan otot vagina, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulang kemaluanku. Aaahh.., aku mulai mendesis, kuputar pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kusedot habis kemaluannya, aku merintih tidak tahan, Oom Pram mendesis.

Aku dipompa dengan putaran ke kanan kadang ke kiri, kadang diulir kadang ditancap lurus ke bawah. Rasa geli dan desiran nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat erat dengan pinggulnya. Pangkal kemaluan kami saling melekat, klitorisku bergetar hebat. Oom Pram mendekapku erat, diciumnya bibirku, nafasnya sudah memburu, kocokan penisnya menghujam dengan kencang dan dalam, bersamaan dengan itu kedutan dahsat dalam lubang kemaluanku. Dia telah memancarkan spermanya.

Bersamaan dengan itu kulepas pula keteganganku. Kutahan jeritan kenikmatanku.
“Oom Pram.., oh..”

Aku tergolek lemah di samping Nani yang sedang menuju klimaks dalam mansturbasinya. Malam yang indah yang sampai kini pun aku sering melamunkannya. Sobatku jika kau membaca ini kau pasti tahu bahwa ini aku sobatmu yang dulu, apakah kau masih merindukan Oom kita..? Aku pun begitu.

Minggu, 27 Desember 2015

Puas Dengan Penjaga Villa

Puas Dengan Penjaga Villa | Agen Poker Online Terpercaya




Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Pak Erik berkata kalau misal ada perlu , Bapak ada dirumah neng tinggal datang kerumah saja. Setelah dia pamit dari hadapanku aku langsung menuju ke kasur dan membereskan semua bawaanku dengan nafas panjang aku sangat lega lepas dari pelajaran kuliah. Cuaca di hari itu sangat bersahabat tidak terlalu panas dengan angin yang sepoi sepoi masuk kekamarku.

Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Erik memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.

Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku.

Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.

Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..)

20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam.

Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku. Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil suntan oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan.

Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur. Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan.

Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi.

Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit. Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Memet, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku.

“Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!” ancamnya

Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku

“Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!” katanya sambil matanya menatapi dadaku

“Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!” kataku sewot.
Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di sini.

Mengetahui Pak Erik sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke sini. Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).

“Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!” tantangku.

“Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.

Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, dan Bangunan).

Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

“Eenghh.. terus Tar.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Memet yang sedang mengisap payudaraku.

Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.

Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat.

Dengan merem melek aku menjambak rambut si Memet yang sedang menyeruput vaginaku. Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Memet melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.

Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol.

Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.

“Gua ga tahan lagi Tar, sini gua emut yang punya lu” kataku.

Si Memet langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.

Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan.

Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.
“Eemmpp.. emmphh.. nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya.

Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.

Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Erik muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku.

“Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan” katanya terbata-bata.

Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya.

“Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!” godaku.

Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.

Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

“Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?” Sambil tangannya terus meremasi payudaraku.

Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya.

Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras. Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan.

“Wah, Pak Erik sama majikan sendiri aja malu-malu!” seru si Memet yang memperhatikan Pak Erik agak grogi menikmati oral seks-ku.

Memet lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Memet pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.

Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku.

Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Erik makin bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Erik ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Memet menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Erik menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Erik. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Memet terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.

Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

“Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Erik lembut.

Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, “Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih”.

Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Memet duduk di sebelah kiriku dan Pak Erik di kananku. Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga.

Selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok.

“Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Erik mengambil posisi berlutut di depanku.

Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Memet yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.

“Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.

Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh.

“Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin” ceracaunya.

“Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim” kataku dalam hati.

Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku.

Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.

Pak Erik memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya.

Goyangan kami terhenti sejenak ketika Memet tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Erik. Memet membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana

“Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww!” rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya.

Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.

Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Memet menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Memet malah makin buas menggenjotku. Pak Erik melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Erik erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya. 

Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Erik. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga.

Agen Ceme Online Terpercaya - Dewagalau

Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Erik, dan Memet menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap.

Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama.

Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir

“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.

Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi.

Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor.

Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus.

Lain hari aku akan menceritakan bagaimana jahilnya aku mengerjai teman-teman kuliahku sehingga mereka jatuh ke tangan Pak Erik dan Memet dan juga pengalaman-pengalamanku lainnya.

Kamis, 17 Desember 2015

Cerita Sex : Teman Sekantorku Yang Jago Nyepong

Teman Sekantorku Yang Jago Nyepong


Perkenalkan namaku By. Aku bekerja di sebuah perusahaan di kawasan segitiga emas di Jakarta. Sebagai seorang supervisor, aku sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk mengunjungi klien maupun mengontrol penjualan. Nah, suatu hari aku kebetulan mendapat ijin untuk masuk siang karena pada malam sebelumnya aku bertugas di luar kota.


Sekitar jam 10.00, pintu kamar kostku diketuk oleh Bi Minah (penjaga kos).

“Mas, ada tamu”, panggil Bi Minah dari balik pintu.

Dengan malas-malasan aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu. Eh.., di belakang Bi Minah berdiri Ati, teman sekantorku. Memang, dia berugas di bagian pemasaran sehingga bisa dengan leluasa keluar kantor.

Setelah Bi Minah pergi, aku menyilakannya masuk.

“Ada apa nih?”, tanyaku sambil mengucek-ucek mata.

Maklum, kemarin malam aku sampai di Jakarta sekitar pukul 02.00 dinihari.

“Nggak, mau main aja”, jawabnya sambil tersenyum.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul tentang suasana kantor, aku minta ijin untuk mandi.

Sewaktu di kamar mandi, aku terus berpikir ada apa kok tiba-tiba dia datang ke kosku. Selama ini aku hanya mengenalnya sepintas dan itu pun hanya basa-basi. Bukannya sombong, tapi dia bukan anak buahku langsung. Jadi, memang jarang bertemu. Tapi, jujur saja, Ati tergolong cantik. Dengan kulitnya yang putih, gigi yang teratur rapi, plus rambut hitamnya yang sebahu, siapa pun akan mengakui kecantikannya. Belum lagi dada dan pantatnya yang memang aduhai.

Usai mandi, aku bergegas kembali ke kamar. Ternyata, dia sudah duduk di tempat tidurku sambil membaca majalah. Pikiran kotorku segera bekerja,

“Pasti ada maunya nih”. Dengan alasan akan mengambil baju yang tergantung di balik pintu, aku menutup pintu dan menguncinya.

Sedetik kemudian, aku menemaninya duduk di ranjang.

Sambil ngobrol, dengan perlahan wajahku kudekatkan ke wajahnya. Dia hanya diam saja dan tidak mencoba menghindar. Langsung saja kulumat bibirnya dan ternyata responnya sangat mengejutkan. Ati membalas ciumanku dengan bernafsu dan bibirnya makin terbuka saat lidahku bermain di mulutnya. Cukup lama juga kami berpagutan, dan jelas burungku sudah berontak hendak keluar dari sarangnya. Saat kami berciuman, dia membisikkan bahwa dia sayang padaku.

Sambil lidahku menuruni lehernya yang jenjang dan wangi, tanganku segera meraba dadanya yang kenyal. Dia menggelinjang saat tanganku meremas buah dadanya yang berada di balik blouse putihnya. Dengan lembut kulepaskan satu persatu kancing bajunya dan menyembullah buah dada yang terbungkus bra putih. Dengan ukuran 36B, buah dada itu nampak hendak mau tumpah dari cungkup branya.

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau


Segera saja kubenamkan wajahku ke dadanya. Ati makin mendesah dan tangannya meremas-remas rambutku. Kujilati dadanya dan dengan gentle aku menyusuri gunung kembarnya. Dengan mulutku, kubuka cup branya dan tangan kiriku membuka kait bra di punggungnya. Rupanya, kelembutanku sangat menyenangkan dia. Ati tertawa kecil sambil mengelus rambutku.

Terlihatlah buah dada Atik yang menantang dengan puting berwarna coklat pucat. Putingnya tidak seberapa besar, tapi lingkaran putingnya benar-benar membuatku bernafsu. Lebar dan benar-benar bulat sempurna. Segera kukulum putingnya dan sesekali menggigitnya dengan mesra.

Ati makin liar dan tubuhnya terdorong ke belakang sampai rebah di ranjang. Ini memudahkan pengembaraanku. Dengan posisi berbaring, aku lebih leluasa mengulum kedua buah dadanya. Dengan kedua tanganku, kutangkupkan kedua bukit indah itu dan lidahku menjilatinya bergantian. Kombinasi permainan lidah dan remasan tanganku rupanya membuatnya makin bergairah.

“Terus, Mas.., terus.., aduh enaknya..”, desisnya. Buah dada yang tadinya lembut itu makin menegang putingnya dan dengan rakusnya kulahap. Tangannya makin membenamkan wajahku ke buah dadanya.

Tangan Ati lalu menyusuri perutku dan jarinya masuk ke dalam celana dalamku. Kemaluanku pun dipijat-pijatnya. Walaupun aku sudah tegang, tapi penisku baru 70% ereksi. Bukannya sombong, tapi aku tergolong lambat panas. Aku segera melepas celana dalamku dan dengan leluasa tangannya mengocok penisku. Rasanya selangit deh, antara geli dan enak. Walaupun tidak tergolong besar (panjang 15 cm, diamater 4 cm), tapi stamina penisku cukup prima.

Aku tidak mau kalah dan mulutku pun mulai menuju perutnya. Lidahku berhenti sejenak di pusarnya dan kumasuki lubang pusarnya dengan lidah. Pinggul Ati langsung terangkat dan desahannya makin kencang. Lalu tangan kananku mencari risleting roknya dan menurunkannya. Rok mini hijaunya kupelorotkan dan kuciumi paha putihnya yang merangsang. Mulai dari balik dengkul, sampai ujung paha kejelajahi dengan lembut. Ati terlihat menggigit bibirnya sendiri sambil matanya merem melek keenakan.

Ketika kuciumi pangkal pahanya, terlihat beberapa bulu halus menyembul keluar dari celana dalam satin hitamnya. Perlahan, jariku menyibak pinggir celana dalamnya dan kujilati clitorisnya. Rupanya, sensasi dengan cara kukulum clitorisnya ketika masih memakai celana dalam sangat disukainya. Desis Ati bercampur nafas yang semakin memburu makin membuatku gila. Dengan bernafsu kujilati seluruh vaginanya yang berwarna merah muda. Lidahku turun naik menyusuri vagina wanginya dan dengan gerakan liar kumainkan lidahku di lubang kemaluannya.

Bandar Domino Online Terpercaya - Dewagalau


Setelah sekitar 5 menit, vagina indah itu sudah basah oleh lendir dan dengan bernafsu semakin kujilati. Lalu, tiba-tiba Ati menarik lenganku ke atas.

“Ayo dong Mas, Ati udah nggak tahan. Masukin dong Mas..”, pintanya dengan mata memelas.

Ia pun segera merenggangkan kedua pahanya dan terlihat vaginanya yang sangat menggiurkan.

Aku segera mengarahkan penisku ke lubang vaginanya. Sambil memeluk tubuhnya dengan erat, perlahan kudorong penisku memasuki vaginanya. Mulanya agak seret, tapi Ati malah mendorong pantatku. Akhirnya dengan sebuah hentakan lembut seluruh penisku berhasil masuk. Bulu vagina Ati yang lebat terasa menggesek bagian atas penisku dan membuatku makin terangsang. Begitu berada di dalam liang vaginanya, penisku langsung mengembang sempurna dan menjadi keras sekali.

“Aduh, Mas.., enak banget punyamu. Makin besar di dalam..”, desahnya.

Langsung kulumat bibirnya dan serentak pinggulku mendorong penisku untuk maju mundur. Alamak enaknya! Bagian dalam vaginanya mencengkeram erat penisku yang tak henti-hentinya kugesek-gesekkan di bibir vaginanya. “Benar-benar nikmat nih cewek”, batinku. Ati pun mengimbangi gerakanku dengan memutar-mutar pinggulnya.

“Slap.., slap..”, suara penisku yang sedang giat-giatnya memasuki vaginanya terdengar dengan merdunya.
“Terus Mass.., terus.., ah.., enak..”, jeritnya kecil.

Aku semakin terangsang dan mempercepat gerakan penisku. Kupandangi wajah cantik Ati yang kini penuh dengan keringat dan mulutnya yang setengah terbuka. “Kubikin kamu bahagia Ati”, bisikku. Dia hanya tersenyum dan makin mempercepat gerakan pinggulnya. Sempat kulirik penisku yang sedang beraksi memasuki liang kenikmatan Ati. Aku pun makin terangsang.

Payudara Ati bergerak naik turun seirama nafsu yang makin memuncak. Tidak berapa lama kemudian, kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku dan menjepit erat. Wajahnya sudah merah padam dan matanya sedikit terpejam. Lagi-lagi bibirnya digigit sendiri dan tangannya mendorong pantatku untuk masuk lebih dalam. Makin kubenamkan penisku dalam-dalam. Tanganku meremas-remas payudaranya. Beberapa detik kemudian pantatnya diangkat dan jepitan kakinya makin erat sampai aku susah bernafas.

“Aaahh..”, dia berteriak dan tubuhnya menegang.

Rupanya dia sedang mengalami orgasme. Penisku terasa basah oleh cairan vaginanya. Tapi, tatap saja tidak kulepas penisku dari jepitan vaginanya.

“Kamu hebat Mas”, ujarnya di sela-sela desah nafasnya.

Kucium bibirnya dan segera kuangkat kedua pahanya tinggi-tinggi sampai ke dadanya. Dengan bernafsu kugenjot lagi vaginanya.

“Aih.., istirahat dulu dong Mas..”, pekiknya pelan sambil tersenyum.

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau


Segera kusumpal bibirnya dengan mulutku dan makin kupercepat gerakan penisku memasuki liang vaginanya. Gelinjangnya semakin liar. Sekitar 5 menit kemudian, dia mengerang lagi. Aku pun sudah tidak tahan.

“Di dalam saja Mas”, bisiknya mesra. Kupercepat gerakan penisku di dalam vaginanya dan..,
“Crot.., crot..”, kubanjiri vaginanya dengan sperma kentalku. Kami berpelukan erat sambil melakukan french kissing.

Ati meletakkan kepalanya ke dadaku sambil mengelus-elus penisku.

“Hebat ya punyamu Mas, aku udah puas banget”, ujarnya dengan senyum manis.

Karena dielus-elus, penisku pun bangun lagi. Ati ternyata paham dan langsung mengulum penisku di mulutnya. Hebat deh, nggak kena gigi! Tangan kanannya mengocok penisku, sementara mulutnya dengan rakus menjilati kepala penisku. Wow, nikmat sekali rasanya, serasa aku terbang di langit ketujuh.

Tak sabar, aku segera duduk dan dia segera mengangkang. Kami pun bercinta lagi dengan bersemangat. Dengan bergelora, dia memompa penisku naik turun. Di depan mataku, payudara indahnya bergerak naik turun dan segera saja kulahap keduanya. Dia makin gila, dan kedua tangannya diangkat di kepala.

“Bless.., bless.., bles..”, penisku semakin cepat dipompanya.
“Barengan yuk”, pintanya.

Akhirnya, sambil memeluk tubuhku erat-erat, dia menjambak rambutku dengan mata terpejam erat. Kali ini aku tidak mau menahan-nahannya lagi, dan segera saja kusemburkan spermaku sekali lagi. Tubuh Ati melengkung ke belakang manahan kenikmatan yang tiada tara. Beberapa detik kami serasa di awang-awang. Peluh membasahi tubuh kami berdua. Sejak saat itu, kami selalu mengulangi persetubuhan yang indah itu, baik di tempat kosku, di rumah Ati ataupun di hotel yang kami sewa.

Rabu, 16 Desember 2015

Cerita Sex : Sedotan Memek Tante Yang Luar Biasa

Sedotan Memek Tante Yang Luar Biasa



Bandar Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Kisah ini berawal ketika saya menginap di rumah om saya di daerah bandung, cerita kegilaan ini menghasilkan cerita sex yang ga biasa, yaitu ngesex dengan tante ku sendiri yang memang kalau dibilang luar biasa body nya, memang aku sering berfikir yang neko-neko ketika aku berada di sampingnya, gimana nggak, aku seringme nemui tante ku tersebut habis mandi hanya pake handuk, padahal tubuhnya yang molek dan seksi dengan tonjolan dada yang mantab itu selalu terlihat menyembul sebagai belahan di sela-sela handuk yang dipake, semakin sering aku ngelihat semakin horny juga ku dan kadang karena tak kuasa maka aku langsung lari ke toilet untuk onani.

Singkat cerita, begini kisahnya, om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur tiga dan lima tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun.

Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om dengan tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.

“Gubraakkk..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak,

“Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata,
“Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana.

Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri.

Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau


Aku bertanya,

“Kenapa Tan? Om kambuh lagi?”

Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis.

Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis.

Tiba-tiba Tante Sis berkata, “Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke depok, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.” Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.

Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).

“Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”

Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).

“Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella.”
“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”

Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya.

Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.

Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, “Saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.

Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, “Saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.

Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.

Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.

“Mau apa kamu?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”. Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
“Lepasin Tante, deh,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya.

Bandar Domino Online Terpercaya - Dewagalau


Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.

Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).

kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri….yaitu tanteku….

Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU……….. ,

Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku .
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..

“heh, jangan, aku Tantemu tolong lepasin, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi Rengekannya. …….usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil……karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya…….

Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.

“Auuhh, sakit, aduh.. Tante minta ampun.. tolong jangan lakukan …..lepasin Tante..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam,
“Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.

Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, ……..tanteku menggelinjang hebat…..seakan akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya…. ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku…….kemudian Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar.

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau


Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar saya yang menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.

kemaluanku kudorong perlahan …seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama……..
cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak……

Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang orgasme……………………………………. …………… kudiamkan sejenak …..kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya………kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya erat…..kurasakan tubuh tanteku bergetar…. kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya…….

kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas……kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan tanteku……tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas tubuhku,….lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan…..dan menurunkannya lagi….kuangkat lagi……dan kuturunkan lagi…….kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas …kelubang nikmatnya…… ahirnya tanpa kubantu ….tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun….. oooooooccchhhhhhhh…….aku yang blingsatan kenikmatan… rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas…. kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini….

rupanya tanteku mengetahui keadaan ini …ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya…….

oooooochhhhhh,…………sshhh……kali ini aku yang mirip orang kepedasan aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting susu tanteku….. ia mengerang……..goyangannya tambah dipercepat…. dan 5 menit berjalan …….tanteku bergetar lagi……ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua…… pundakku dicengkeramnya erat…… ssshhhhhhh………bibir bawahnya digigit…sambil kepalanya menengadah keatas…..

“….******* kamu…….tante kok bisa jadi gini…..ssssshhhh ….tante udah 2 kali kluarrrrrrrr…”….. aku hanya tersenyum…..
“tulangku rasa lepas semua to….” aku kembali tersenyum…
“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..” kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional.. kugenjot dengan deras kewanitaannya….. oooohhh oohhh….ssshhhhh tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku…………..

aku pun sudah kepengen nyampe……. dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.
ssshhhhhh……aaachhhhhhh……………….. spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku……..
mata tanteku sayu menatapku klimaks……… permainan panjang yang sangat melelahkan……yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih……. kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku…………………..

“kamu harus menjaga rahasia ini lo…..” aku hanya mengangguk…. dan sekarang tanteku tak perduli lagi kalau om ku mau pulang atau tidak…….

karena kalau om ku keluar malam maka tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya…… ada kalanya, semua tak berahir di ranjang…kepuasan bisa diwujudkan bermacam-macam…

Minggu, 13 Desember 2015

Cerita Sex : Lubang Memek Pacarku Yang Luar Biasa

 Lubang Memek Pacarku Yang Luar Biasa | Agen Poker Online Terpercaya



Bandar Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Aku Ian lahir di Manado, Usia 27 thn masih belum nikah. Melalui cerita ini aku ingin berbagi pengalaman sex aku dengan pacarku yang manis Chika namanya.

Hubungan kami berawal saat Chika masih dibangku SMU.Kami jadian setelah Chika putus dengan pacarnya sebelumnya sedangkan aku sebenarnya masih ada hubungan dengan pacar aku waktu itu. Namun setelah beberapa waktu pacaran dengan Chika akhirnya aku meninggalkan pacarku itu.

Singkat cerita,.. aku ingin menceritakan pengalaman sex pertama dengan dia. Waktu itu dia masih duduk di SMU, dan masih kelihatan lugu. Pada waktu itu ada acara peringatan hari Nasional di sekolahnya sehingga semua siswa di sekolahnya mengikuti upacara bersama. Setelah upacara tersebut ada kegiatan-kegiatan lanjutan, namun semalam kita sudah buat janjian untuk ketemu disamping sekolahnya.

Pagi itu setelah tidak lama menunggu akhirnya Chika muncul juga dengan seragam sekolahnya untuk menemui aku di tempat janjian. Selanjutnya kami meninggalkan sekolahnya, rencananya kami akan jalan-jalan di mall. Namun karena dia masih menggunakan seragam sekolah akhirnya dia minta ditemani ke rumahnya untuk mengganti seragamnya.

“Ke rumahku dulu ya…” katanya.

“Kenapa??” kataku

“Ganti baju dulu dong…”ujarnya manja.

Aku menurut saja ke rumahnya dalam perjalanan aku sempat memperhatikan Chika yang sepertinya masih malu-malu denganku mungkin karena belum lama jadian dan baru kali ini ke rumahnya. Sesampai di rumahnya kami mendapati rumah itu sedang kosong, kedua orang tuanya sedang di tempat kerjanya begitu juga dengan kakak perempuannya juga sedang ke tempat kuliahnya.

Sampai dirumah dia mempersilahkan aku duduk, sambil mengeluarkan minuman. Selanjutnya kami berbincang-bincang singkat di ruang tamunya maklum baru jadian.

Saat itu aku memperhatikan Chika yang sangat cantik, dengan kulit mulus kuning langsat, rambut kuning agak pirang kemerah-merahan karena dicat. Selanjutnya aku lebih memperhatikannya mendetail mata seksi yang menantang, bibirnya mengundang nafsu untuk melumatnya.

Aku mulai tidak tahan melihat keindahan di depanku ini, akhirnya aku memberanikan diri untuk menciumnya. Ternyata Chika yang saat itu duduk berdampingan denganku langsung merespon bibirku yang saat itu mulai menciumi pipinya sambil memejamkan matanya. Melihat itu aku tidak menyia-nyiakan kesempatan langsung ku ciumi bibirnya yang terbuka saat aku menciumi pipinya.

Aku melumatnya dengan lembut, menggigit dan menghisap bibir dan lidahnya bergantian, Chika yang saat itu telah terpancing birahinya juga menciumiku dengan penuh nafsu, nafasnya agak tersengal-sengal mungkin karena menahan nafsunya. Selanjutnya tanganku mulai turun ke dadanya, dia diam sampil terus menciumi aku. Satu persatu kancing seragam putihnya kulepas, dia seperti mengiyakan dengan membusungkan dadanya.

Akhirnya lepas juga bajunya dan aku lanjutkan dengan BH-nya, memeluknya menciumi lehernya sambil membuka BH hitam-nya. Terlihat Chika semakin bernafsu, matanya meram merasakan sensasi ciuman di leher dan turun ke dadanya. Roknya pun akhirnya kulepas, begitu juga dengan kaos dan celana yang aku pakai akhirnya semua lepas. Chika tinggal mengenakan celana dalam berwarna hitam seragam dengan BH-nya.

Aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, menjilatnya dengan lembut, dari wajah turun ke payudara dan ke putingnya yang kelihatan memerah dan kencang, berulang-ulang hingga membangkitkanbirahinya. Aku melanjutkan menjilati perutnya yang langsing. Sementara itu Chika kelihatan semakin terangsang, dia memegangi kontolku yang masih dalam sangkarnya dan menegang seperti tiang bendera, mengelus-elusnya dengan halus dan semakin kasar seirama nafsunya yang semakin meninggi.
Akhirnya aku tiba di daerah vaginanya aku jongkok sedang dia duduk bersandar, sambil membuka celana dalamnya aku mulai mempermainkan lidah aku pada daerah klentit vaginanya yang merekah. Chika semakin bernafsu dia terengah-engah berusaha menahan luapan birahinya yang telah melewati alam sadarnya.

“Aku.. tidak.. tahan… Ian…” Ujar Chika.

“Keluarkan saja” aku mempersilahkan dia menikmati sensasi yang luar biasa itu.

“Uuuh.. aahh.. eehhh..eehhh..” Chika mengerang.

Perlahan-lahan vaginanya basah dengan cairan yang keluar dari dalamnya, pertanda dia terangsang. Selanjutnya sementara dia mengerang menikmatinya aku, menuntun tangannya ke kontol aku yang sudah aku keluarkan dari sangkarnya. Dia meremasnya dan mengocoknya perlahan-lahan, aku merasakan semakin meninggi, akhirnya kontol aku perlahan-lahan menyentuh bibirnya yang seksi dan masuk ke mulutnya.

Terasa sensasi yang nikmat saat lidahnya yang imut itu mempermainkan penis aku yang mulai mengeluarkan cairan pelumasnya. Dimasukan dan dikeluarkan perlahan dan semakin cepat, selanjutnya dia mulai menjilati ujung penis aku yang telah berwarna merah muda, geli, nikmat dan luar biasa saat lidahnya menjilati bagian bawah ujung penis aku aku menutup mata menikmati sensasi itu.

“Uuuh.. eehhh.. terus chik.. nikkmaat…” ujarku.

“Kau suka??” katanya sambil terus menjilatinya dan menatap dengan menengadah keatas karena saat itu aku dlm posisi berdiri.

“He-eh” ujarku mengangkuk.

Dia melanjutkan menjilatinya sementara tangan kirinya menahan batang penis dan tangan kanannya meremas-remas biji penis aku yang menggantung.

“Aku sudah tak tahan Ian…” ujar Chika.

Akhirnya dia duduk terlentang sambil mengangkang, dia terus memegang penisku dan aku mengerti maksudnya. Aku mulai memainkan penis aku di mulut vaginanya. Dia terlihat menikmati usapan-usapan penisku di bibir vaginanya, terlihat kembali keluar cairan dari memeknya itu, yang pertanda Chika semakin terangsang.

“Eeeeeehhhh…eehhhh…”kembali Chika mengerang.

Merasakan semakin lembutnya bibir vagina itu aku balas menjilatinya, lidahku kupermainkan diujungnya dan coba aku teroboskan ke bagian dalamnya yang berwarna pink.

“Ian, udah gak tahan nihh…. uuuhh…” Chika memintaku untuk melanjutkan dengan tahapan selanjutnya.

Saat itu juga penis ukuran >15 cm ku yang telah tegang dan basah dengan cairan putih bening kumasukkan ke dalam liang vaginanya yang masih terasa sesak. Dengan dibantu cairan dari penisku dan dari vaginanya, batangku masuk perlahan-lahan ke dalam lubang rahasianya yang ternyata masih perawan, darahnya keluar setelah permainan kami yang kedua.

“Auw… aduuuhh.. pelan-pelan ian.. sakit…..” ujar Chika.
“He..eh akung…”kataku.

Chika mengerang dan kejang-kejang, badan dan kakinya menegang sementara tangannya memelukku, saat batang penisku mulai bermain didalam liang vaginanya.

Selanjutnya kami merubah posisi, dia menelungkup di kursi dengan tangannya menahan badannya sementara itu aku mulai kembali menerobos memeknya yang merekah dengan senjata rahasiaku dari belakang, mirip doggy style. Sementara tangan kiriku meremas payudaranya yang berukuran 34A, dan jari tengah tangan kananku memainkan klentit vaginanya.

“A..duuuh.. geli.. ahh.. ahh.. uhh..ehhh.” erang Chika.

Setelah bermain sekian lama dengan berbagai gaya secara refleks, Chika mulai merasakan Orgasme, begitu juga dengan aku.

“Aku mau sampai ian…” katanya.

“Aku juga…” tambahku.

“Heeii jangan didalam…… takut hamil…” ujar Chika.

“He..eh’ jawabku sambil mempercepat genjotan penisku didalam vaginanya, terasa vaginanya mulai becek, karena Chika orgasme.

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau

“Aaah nikmat Ian… terus..terus uuhh…eeehh…eeehhh.” Ujar Chika sambil membantu menggoyang-goyang pinggulnya, sepertinya dia telah mahir.

Saat itu penisku siap untuk mengeluarkan pelurunya, secepatnya aku menariknya keluar dari dalam memeknya dan mengarahkan ke perutnya. Aku mengocok penisku dengan cepat sementara Chika dengan refleks meremas-remas kedua bolanya yang menggantung.

“Aaaaaaaaaaahhhh….Eeeaaaaaaahhh..eeaaaaaaahh” aku mengerang menahan teriakku menikmati sperma yang keluar dan muncrat menembak-nembak dengan kencang ke perut hingga leher Chika.

Aku terjatuh lemas memeluk tubuhnya yang lemas duluan dengan cairan sperma yang baunya seperti pandan.

“Thanks Chik.. “ bisikku beberapa saat kemudian, terdengar romantis.

Dia mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum puas.

Kami selanjutnya membersihkan diri di Kamar Mandi Kamarnya, setelah itu kami melanjutkan permainan kedua, dan saat permainan itu keluar darah perawan dari vagina Chika.

Begitulah selanjutnya kami sering melakukannya.

Hingga saat ini kami masih pacaran, namun kami dipisahkan oleh tuntutan aktivitas dan kerjaku yang saat ini di Jayapura sedang dia di Manado. Selama pacaran dengan dia aku juga punya pengalaman lain dengan teman-teman wanitaku yang akan saya ceritakan di kisahku yang lain.

Saat ini aku telah berada disini hampir 3 bulan, dan selama ini aku belum pernah melakukan hubungan seks, mungkin karena kurangnya kesempatan serta belum ada yang pas. Rasanya menyiksa dan aku sangat ingin untuk kembali merasakan sensasi dalam berhubungan seks, mungkin karena telah terbiasa. 

Sabtu, 12 Desember 2015

Cerita Sex : Memek Adek Iparku Yang Menggoda

Memek Adek Iparku Yang Menggoda  | Agen Poker Online Terpercaya


Bandar Ceme Online Terpercaya - Dewagalau


Awalnya seeh Daku ekstra Muna dan rada Jaim dengan Adik Iparku yang kerap Caper ke Daku.
Kelembutannya yang utama bukanlah dati tutur kata dan busananya tetapi justeru dari kulitnya yang bersih, putih

Harum Mewangi….. yah pegimana ngak wangi kalo setiap hari mandi pake sabun, keramas dengan sampo … lanjut

pake parfum…

Sejak menikah, selama beberapa tahun Daku tinggal di Mertua Indah dengan seorang Adik ipar wanita

yang masih lajang serta seorang Kakak Ipar Wanita yang bercerai dan beberapa keponakan cewe menjelang ABG.

Ditengah kerumunan wanita-wanita itulah Daku berada.

Karena kebiasaanku yag pulang kantor pada malam hari, maka biasanya Daku pulang kerumah pada situasi

yag sudah cukup sepi…… jadi karena kondisi maka Daku pun kerap bercinta dengan isteri pada tengah malam.

kadang kita bercinta didalam kamar tidur, kadang bercinta di ruang utama rumah karena memang sudah sepi.

Suatu kali sehabis Daku puas bergumul cumbu dengan isteriku saling meremas-remas dan menjilati penuh nafsu

seluruh bagian tubuh yang sensitif….. tanpa sengaja Daku tiba-tiba nelihat pintu kamar tidur adik iparku ternyata terkuak sedikit.

Entah sudah berapa lama pintu itu terbuka.. walau sedikit … Daku sempat berfikir apakah adik iparku
tadi sebetulnya bangun dan melihat Diriku bercumbu nafsu dengan kakaknya …. atau terlintas dalam benak-Ku

apakah memang baru kali ini pintu itu terkuak sedikit… jangan-jangan…… ah… sudahlah Daku tak peduli…

Hubungan-Ku dengan Vivi, adik ipar-Ku itu memang cukup AIYSS (Aik Ipar Yang Saling Sayang) cenderung

lebih manja ketimbang isteri-Ku sendiri… dia sugnguh gaul, pintar menyanyi dan banyak kawan, pacar pun punya

malah cenderung punya lebih banyak kawan lelaki daripada wanitanya … tapi entah mengapa dia tetap saja

sering caper ke diri-Ku… yaah Daku sih happy azza… mungkin Daku betul-betul Zantan kali yaa.. ha..ha..ha…ha..

bisa aja … yaah namanya juga karangan … hi…hi…hi….

Lanjut ah, ini bener kok pengalaman nyata …

ngapain bo’ong ama orang lain entar Daku kalo pembohong kan kagak bakalan punya kawan banyak .. tul ngak ?

Beberapa hari kemudian… Ce’illah … seperti biasa Daku mengajak isteri bercinta di ruang tamu pada malam hari

saat seisi rumah sudah tidur. Tapi kali ini sebelum bercumbu, terlebih dahulu Ku perhatikan pintu kamar tidur

adik ipar-Ku … Ooohh…. ternyata tertutup rapat… berrati aman….. karena letak kamar tidur adik iparku berhadapan

dengan sofa ruang tamu maka walaupun terkuat hanya sedikit tentunya Vivi, sang adik iparku dapat mengintip

dengan leluasa permainan cumbu nafsu diriku dengan isteri tersayang…..

Karena kita berdua sudah yakin semuanya yang ada di rumah telah tertidur pulas di kamarnya masing-masing

maka Daku berbegas mengatur posisi …. untuk memulai percumbuan dengan isteriku… dimana Daku lebih suka

duduk dibawah sofa sementara isteriku duduk di atas sofa. Permainan langsung di seputar wilayah Paha dan Vagina

adalah kegemaran utama-Ku.

Menciumi-menjilat-jilat sambil mengigit-gigit lembut sepasang paha sekel istaeri-Ku

adalah menu pembukaan cumbu nafsu diri-Ku yang paling sering Ku lakukan….. disaat menggelinjang antara

geli-geli-nikmat… menahan sentuhan bibir dan lidah-Ku di sepasang pahanya, biasanya isteri-Ku tidak sabar untuk

menanti hisapan Ku pada Vagina-nya.. tapi disitulah letak permainannya…

Daku sering menahan diri untuk berlama-lama di sekitar paha hingga mendekati Vagina… sesekali saja menjilati kelentit dan liang vagina Isteri-Ku sekedar mengecek apakah Isteri-Ku sudah mulai mencapai orgasme melalui cairan genitalnya atau belum…

Bila ternyata vagina isteri-Ku sudah mulai basah… tanda-tanda orgasme .. maka Daku mulai lebih sering

menjilat-jilati dan menghisap kelentit dan daging vagina isteriku secara perlahan-lahan… dengan cara seperti ini

Daku bisa berlama-lama menyenangkan Isteriku megngigil menahan nikmat.. terlebih saat cairan vaginanya

yang mulai mengalir deras keluar Ku reguk hingga tak bersisi… eehhhmmm… memainkan lidah di ujung kelentit

dan di didnding Vagina bisa membuat tubuh isteriku bergetar kuat …. semakin dia bergerak menjauh dari kepalaku..

semakin kukejar dan kutempel permukaan vagina isteriku…. aahhh…….

Aaauuww … di saat Isterku mulai bangkit berdiri karena tak tahan menerima hisapan Diriku pada Vaginanya… semakin Ku kencangkan cengkeraman lingkaran tangan-Ku pada sepasang pantat Isteri-ku… sementara kepalaku kutempelkan erat-erat kehadapan vaginanya…..

Paa… Papa… udah… aaauuhhh… ooohhh.. Paa… ngak tahan ….. Jerit lirih terlontar dari isteri-Ku…. kalau sudah

Bandar Blackjack Online Terpercaya - Dewagalau

seperti ini…. apa boleh buat… dari pada membangun kan orang se isi rumah… yah kulepaslah dekapan Ku di Vaginanya…

Setelah Daku puas bercumbu nafsu dengan isteriku selama satu jam lebih … akhirnya aku beristirahat menonton teve …

sementara isteri-Ku cepat berlalu masuk ke kamar…….. Namun, belum lama aku menonton teve ….

kulihat pintu kamar Vivi, adik ipar-Ku itu yang tadinya tertutup rapat ternyata sudah terkuak kembali, sedikit
hanya terbuka beberapa cm. Ku perhatikan, kali ini kamar tidurnya gelap ….. tidak biasanya …..

Setelah menunggu beberapa saat, karena penasaran Daku menghampiri kamar tidur Vivi…. oouu memang terbuka,
lalu dengan hati-hati, perlahan-lahan Ku buka pintu kamar tidur Vivi… ku intip dengan seksama …uugghh….
samar-samar dalam keremangan kamar Kulihat Vivi tertidur dengan tertelungkup…. tapiii… Ammbbooiii…

Vivi tidur tidak mengenakan bad cover… sementara daster mininya terserak menyembulkan sepasang paha dan

pantat yang padat…. saking penasaran ingin melihat apakah Vivi tertidur dengan sepasang pantat yang terbuka

menantang … maka kuhampiri kasur dimana Vivi tertidur… Aaahh… baru dua-tiga langkah memasuki kamarnya …

kaki kanan ku menyentuh sepotong kain… segera kuambil kain itu … ouwwah..aahh… ternyata celana dalam mungil

milik Vivi berwarna gelap yang berserak dilantai… saat kuambil dan kupegang… mmmhhhh…. CD Vivi basah…..

tanpa sadar kucium CD Vivi …. uugghhhh… wangi khas cairan Vagina….

Kini Daku semakin curiga…. jangan-jangan Vivi memang mengintip percumbuan Daku dengan Isteri-Ku dari balik

pintu kamarnya yang gelap….. ah.. aku pun betul-betul penasaran … segera kudekati Vivi dikasurnya… dia masih

tertidur menelungkup dengan wajah menghadap pintu…. kearah diriku … tapi setelah kuperhatikan dengan teliti

sepasang pantatnya yang terbuka penuh memang tidak mengenakan celana dalam… alias polos…..

Antara penasaran sekaligus terangsang kemontokan paha dan pantat Vivi…. dengan spoantan kunyalakan lampu

meja belajarnya…. emmhh… benar-benar mulus, kenyal, putih nian sepasang pada dan pantat Vivi… ooohhh…

Daku berdecak kagum… sambil menelusuri lekuk liku daging Paha dan Pantat Vivi…… sambil terus memegangi

dan sesekali menciumi CD Vivi yang basah dengan cairan Vaginanya…..

Tiba-tiba saja terlintas dibenak-Ku untuk mengecek apakah Vivi betul-betul sudah tertidur pulas dari tadi … ataukah

dia berpura-pura tidur karena tadi dia sebenarnya mengintip KU bercumbu….. maka CD dan sarung yang kukenakan

sengaja Ku lepaskan …. dalam jarak dekat didepan wajah Vivi ….

hanya dengan mengenakan kaus singlet ditubuh sementara perutku ke bawah sudah polos Daku pun ber-Eksibisi….

Sembari menelusuri pemandangan Indah sepasang Paha dan Pantat Vivi yang putih montok, Daku pun ber-Onani

dalam jarak teramat dekat dihadapan wajah Vivi…. mmmhhh….. aaaahhhh… sengaja Daku bergumam lirih….

menikmati Keindahan dan kenikmatan ber-Onani di Depan Vivi sambil tidak lepas memperhatikan lekuk-lekuk

daging Paha dan Vagina Vivi…. oooohhhh… saaat Penis-Ku mulai menegang-kencang- dengan ujung yang …

Mengkilau….. kulirik wajah Vivi…

kuperhatikan Mata Vivi… ooohhhh…. ternyata bulu matanya yang lentik ..

bergerak-gerak dan bergetar-getar lembut tanda dirinya tidak tidur dan sedang aktif melilhat Daku ber-Onani di

hadapannya dengan Penis yang semakin panjang, besar, menonjolkan uliran urat yang kencang dengan daging

ujung Penis yang berwarna pink mengkilat…..


Karena sudah terlanjur ….. juga karena sudah terlalu nikmat melakukan Onani jarak dekat di wajah Vivi….

Daku pun semakin semangat memainkan tangan kanan-Ku mengocok-ngocok lembut batang Penis-Ku ….

Mengetahui bahwa Adisk Iparku Tersayang juga terkesima mengintip Penis-Ku dari balik bulu matanya yang lentik..

Daku benar-benar bergairah melakukan Onani….. Aahhhh…. oouuuwww…. Vivi… desah-Ku lembut.. tanpa sadar…

Syeer…syeer…. kutahan… dan kukendalikan aliran sperma-Ku yang keluar dari ujung penis-Ku….

Dengan menengadahkan telapak kanan kualirkan tetesan air mani-Ku ketangan… lalu cairan tersebut
ku oleskan ke batang Penisku sehingga seluruh Penisku hingga daging Ujungnya semakin mengkilat licin…..

Dengan olesan cairan sperma-Ku yang kental dan licin maka tangan kanan-Ku semakin lincah leluasa ber-Onani….

mmmhhh….. Daku pun semakin hot ber-Onani mengeluar masukkan ujung-batang Penisku dalam genggaman tangan..

sembari menggoyang-goyangkan pantatku layaknya bersenggama…. ooouuuuuu….

kuperhatikan bulu mata Vivi semakin terbuka agak lebar… jelas sudah kalau Vivi sedang menikmati keindahan

Batang Penis-Ku dan Goyangan-Goyangan Erotis-senggama-Ku …. oohh… ouw… kulihat gerak bibir senyum manis

terpancar dari wajah Vivi karena dirinya tampak senang sekali memandangi buah zakar dan Ujung-Batang Penis-Ku….

yang terus besar, tegang dan mengkilat….

Baru kusadari kemudian, tangan kiri Vivi ternyata bergerak-gerak perlahan dari balik tubuhnya yang mengarah pada

Vaginanya… ooouuu.. Vivi juga sedang bermasturbasi rupanya…. mengetahui hal itu.. Daku semakin bernafsu

Bandar Domino Online Terpercaya - Dewagalau

melakukan Onanai dengan Hot ku percepat gerakan Onani Penis-Ku keluar masuk Genggaman tangan … den ….

Creett…. crreett… creettt… syyeerr….. Air Mani-Ku keluar Deras dari Ujung Penis-Ku lalu kutumpajkan ketelapak

tangan kiri-Ku…. tanpa bisa dicegah… Tubuh Vivi pun ikut yang tidur tertelungkup mengigal-bergetar cukup kuat

saat dirinya melihat dengan jelas pancaran Sperma-Ku yang mengalir muncrat ke telapak tangan …. aaahhhh Vivii…

Dengan seluruh Sperma yang ada kubasuh lagi batang Penis-Ku yang tetap tegang…. …crrek…creekk.. crreekk…

suara onani terdengar dari gesekan tangankananku yang penuh air mani …. sementara itu kuperhatikan

Vivi sudah lebih aktif menggerak-gerakkan tangan kirinya ke tengah-tengah pangkal pahanya…

seluruh badan Vivi kini sudah terlihat bergerak-gerak sebagai tanda dirinya sangat terangsang…. ooouuu…Nikmatnya..

Setelah puas ber-Onani sampai sperma-Ku habis-kering… secara demonstratif Daku mencium celana dalam Vivi

yang basah yang dari tadi kupegang terus….. dalam posisi tidurnya yang pura-pura itu … kulihat Vivi tersenyum

lebih lebar dari sebelumnya tanda dirinya pun ikut senang menikmati eksibisi sensual yang membahagiakan….

EKSIBISIi VIVI ….

Tanpa kuduga …. baru sekitar 15 menit Daku beritirahat tidur-tiduran sambil memejamkan mata di sofa ruang tamu….

dari kamar tidurnya Vivi keluar dengan mengenakan handuk saja yang dililitkan ditubuhkan…. kulirik dari balik

mataku yang pura-pura terpejam…. Vivi menghampiri diriku di Sofa… daannnn… aaiiihhhh…. aku terkejut…..

saat Vivi membuka handuknya lalu dihampar di meja dan dia duduk di tepi meja tepat dihadapan wajahku …..

Di ruang tamu yang terang benderang … tentunya Daku dapat melihat jelas

seluruh Tubuh Vivi yang Aduhai Indahnya..

sepasang daging Payudara Vivi tampak kenyal montok

dengan puting susunya yang mencuat kencang kemerahan …..

Pinggangnya yang ramping …… serta kulit pahanya yang putih, halus sintal….

Setelah duduk begitu dekat didepan wajahku… tanpa ragu sedikit pun Vivi duduk mengangkang ….

kedua pahanya dibuka lebar-lebar dengan ujung kaki jarinya yang menjinjit … Vivi mulai memperlihatkan

Keindahan pangkal paha, daging Vagina dan kelentinya yangn mengkal merekah berwarna merah muda.....

dengan posisi duduk mengangkang dekat wajahku… Vivi dengan atraktif membuka bibir Vaginaya… Oooohhh…

Kekagumanku semakin bertambah terhadp bagian Genital Vivi…. yang mempertontonkan kelembutan,

kelenturan, grunjulan daging bagian dalam Vagina Vivi….

syyeerrr… sekujur tubuhku mulai memanas…. tegang…..

Seolah sudah tahu kalau diri-Ku sedang menonton peragaan Vagina Vivi,,,, Dia pun lantas dengan lembut

mempermainkan bibir-bibir Vaginanya yang kadang di kuak lebar .. lalu digesek-gesekkan dengan kedua

tangannya …. aahhhh… ooohhh Vivi …. aku berdesah dalam hati…. menahan rangsangan yang luas biasa…

Dengan gerakan-gerakan yang sangat mesra dan erotis Vivi mengelus-elus dengan cepat ujung kelentitnya…

diselang-seling dengan gerakan-gerakan tangannya dilipatan pangkal pahanya … lalu … dia pun mengingal-ngigal

sambil menguak-kan Vaginanya lebar-lebar …. mmhhh…… ingin sekali rasanya Daku mengelus-elus Vagina Vivi yang merekah Indah itu…… aauuuhh…

Seolah tahu akan niatku itu, Vivi tanpa Ku duga meraih tangan kanan-Ku lalu …

telapak tangan kanan ku di elus-eluskannya secara lembut ke Daging Vaginanya …. sssyyyeeerrr….

Penis ku menegang tinggi ….. sehingga Vivi melihat dengan jelas dari sembulan sarung-Ku…

Dengan tersenyum manis Vivi lantas berdiri semakin dekat dengan wajah ku …

Dalam posisi berdiri mengangkan tangan kanan-Ku diselipkan … di jepit di antara kedua pahanya – tepat

di tempelkan di daging Vaginanya ….

Dengan posisi itu, Daku yang pura-pura tiduran di sofa… tetapi tangan kanan Ku di kepit Pangkal Paha Vivi…

yang berdiri di depanku …. tanpa bisa ku tebak .. Vivi melakukan surprise ….

seperti naik kuda-kudaan … Pangkal Paha Vivi … Vagina Vivi degesek-gesekkan di sepanjang
pergelangan tangan hingga ke lengan Ku mendekati pangkal lengan ….

Aaauuuwww… tubuh ku tanpa bisa dicegah ikut bergetar ….. Penis Ku pun kian Menegang

Sementara Vivi semakin Asyik masyuk menikmati gesekan-gesekan lembut pangkal Paga-Vaginanya ke

sepanjang lengan kananku…… Ssyyyeerrrr… Ssyyyeeerrr….. Ssyyyeerrr…. tiba-tiba dari vagina Vivi

keluar cairan agak kental yang hangat …….. Ooooooo…… Crreettt..Creeettt..Crreeettt.. dari ujung Penis Ku

keluar cairan sperma …..

Melihat Ujung penisku yang mengeluarkan Sperma dan membasahi sarung …. Vivi pun mengecup-ngecup

menyerup cairan yang membasahi sarung-Ku …. tindakan Vivi ini seolah hendak melakukan revanche

atas Diriku yang menciumi Celana Dalamnya yang basa…..

Oooo… usngguh-sungguh kejutan yang kudapat dari Vivi … Adik Iparku Tersayangng…

Setelah selesai mengecup-ngecup dan menyerup-nyerup sarungku yang basah oleh Sprema …

Vivi dengan lembut membersihkan sisa-sisa cairan Vaginanya yang masih membasahi legnanku….

Lagi-lagi Vivi membuat kejutan dengan… tiba-tiba dia menggesek-gesekkan Payudara dan Puting Susunya

kenyal dan kencang ke Bibir Ku…. Oooouuuwwww…. Viviii…..

Aaahh Gilanya Vivi mencium Bibir Ku bukan dengan Bibirnya tetapi dengan Vaginanya yang di oles-oles kan

ke Mulut Ku…. mmmhhhh…ooohhh Viviiii….

Harum Mewangin Nian Vagina Mu Viii…..